Tes Script PHP
--------------

PHP sendiri merupakan singkatan dari Personal Home Page tools. Skrip ini akan membuat suatu aplikasi dapat diintegrasikan ke dalam HTML, sehingga suatu halaman web tidak lagi bersifat statis, namun menjadi bersifat dinamis. Sifat server-side berarti pengerjaan skrip akan dilakukan di server, baru kemudian hasilnya dikirimkan ke browser. Keunggulannya dari sifatnya yang server-side tersebut antara lain:

• Tidak diperlukan kompatibilitas browser atau harus menggunakan browser tertentu, karena serverlah yang akan mengerjakan skrip PHP. Hasil yang dikirimkan kembali ke browser umumnya bersifat teks atau gambar saja, sehingga pasti dikenal oleh browser apapun.

• Dapat memanfaatkan sumber-sumber aplikasi yang dimiliki oleh server, misalnya koneksi ke database.

• Skrip tidak dapat “diintip” dengan menggunakan fasilitas view HTML source.

Sebagai contoh, perhatikan skrip PHP sederhana berikut ini:

.

Contoh Skrip PHP

Echo “

Hallo, saya skrip PHP

”;
?>



Setelah skrip ini dikerjakan di server, server akan memberikan output kepada browser sebagai berikut:



Contoh Skrip PHP

Hallo, saya skrip PHP





Output inilah yang dieksekusi oleh browser. Dengan output yang berupa tag-tag HTML biasa, maka output tersebut pasti dapat dieksekusi oleh browser apapun.

Jika dibandingkan dengan skrip yang bersifat client-side, misalnya VBScript atau JavaScript, maka nampak nyata sifat browser independent tersebut. Perhatikan contoh berikut:



Contoh JavaScript





Jika skrip tersebut di atas dijalankan pada browser yang tidak mendukung JavaScript, maka browser tidak akan memberikan hasil apapun atau malah memunculkan teks yang diapit oleh tag

4. Dapat juga menggunakan delimiter ASP:

<% skrip PHP %>

Baris-baris pada skrip PHP dipisahkan dengan cara yang sama dengan C atau Perl, yaitu dengan menambahkan karakter titik koma (;). Contoh:

Skrip php;
Skrip php;
?>

Jika terdapat skrip yang hanya terdiri dari satu baris, ada dua gaya penulisan yang dapat digunakan:

Skrip php;
?>

Atau:



Jika digunakan gaya penulisan yang kedua, tanda titik koma tidak perlu digunakan, karena tag penutup ?> sudah menandakan akhir dari skrip tersebut.
Untuk menambahkan komentar dalam skrip PHP dapat digunakan gaya C, C++, atau shell UNIX. Contoh:

skrip php; // Komentar satu baris gaya C++
/* Komentar yang panjangnya
lebih dari satu baris */
skrip php;
skrip php; # Komentar gaya shell UNIX
?>

Waktu PHP
-----------



print ("Hello,
\n");
print ("Hari ini adalah: ");
print (date("l"));
print (", tanggal ");
print (date("d-F-Y"));
print ("
\n");
print ("dan sekarang jam: ");
print (date("h:i A"));
?>



Skrip dasar PHP

Sebagai awal dari rangkaian pelajaran PHP ini, terlebih dahulu kita akan belajar fungsi-fungsi dasar PHP yang nantinya bakal sering digunakan dalam pemrograman dengan PHP.
Salah satu fungsi yang paling mendasar dari PHP adalah fungsi echo(). Fungsi echo() digunakan untuk menampilkan string yang nantinya akan diterjemahkan oleh browser, entah string tersebut berupa teks ataupun tag HTML. Sintaks dari fungsi echo() adalah sebagai berikut:

echo(string)
echo string

Contoh skrip sederhana menggunakan fungsi echo() adalah sebagai berikut:



Fungsi echo()



echo(“”);
echo “Hallo, ini adalah output dari fungsi echo()”;
echo “
”;
?>



Simpanlah skrip tersebut dengan nama fgs_echo.php. Jika dijalankan pada browser hasilnya akan nampak seperti pada gambar 1.
Jika Anda lihat source code HTML dari skrip tersebut akan tertulis demikian:



Fungsi echo()



Hallo, ini adalah output dari fungsi echo()



Penggunaan fungsi echo() ini terkait erat dengan penggunaan variabel dengan tipe data string. Strings merupakan tipe data berupa karakter. Semua karakter dapat dimasukkan ke dalam tipe strings, termasuk angka, huruf, maupun karakter-karakter khusus seperti +, -, %, $, &, dan lain-lain. Sedangkan sebuah variabel ditandai dengan tanda $ di depannya. Jadi $var1 adalah sebuah variabel dengan nama “var1”.
Untuk memasukkan string ke dalam sebuah variabel, harus digunakan karakter-karakter sebagai berikut: tanda kutip ganda (“), tanda kutip tunggal (‘), atau tanda lebih kecil yang dituliskan sebanyak tiga kali (<<<).
Perbedaan penggunaan dari ketiga karakter tersebut adalah sebagai berikut:
Jika digunakan tanda kutip ganda (“), maka variabel yang terletak di dalam string tersebut akan dinyatakan sebagai nilainya, bukan nama variabelnya. Contoh:

$nama = “Petruk”;
Echo “Namaku adalah $nama”;

Hasil dari contoh tersebut adalah “Namaku adalah Petruk”.
Untuk menyatakan karakter-karakter tertentu di dalam sebuah string, seperti misalnya tanda kutip ganda, tanda ampersand (&), tanda dollar ($), dan lain-lain digunakan karakter backslash (\). Karakter seperti ini disebut dengan Escaped Character. Di bawah ini akan diberikan beberapa contoh escaped character:


Escaped character Arti
\n Linefeed
\r Carriage return
\t Tab
\$ $
\” “
\\ \
\& &

Contoh penggunaan escaped character:

Echo “Dia berkata, \”Apa kabar?\””;
Hasilnya adalah: Dia berkata, “Apa kabar?”;

Jika digunakan tanda kutip tunggal, maka semua string akan nampak seperti apa adanya yang tertulis di dalam tanda kutip tunggal tersebut. Variabel akan tetap dinyatakan sebagai nama variabelnya, dan escaped character yang dikenal hanyalah \\ dan \’. Contoh:

$nama = “Petruk”;
Echo ‘Namaku adalah $nama’;

Hasil contoh di atas bukanlah “Namaku adalah Petruk”, tetapi “Namaku adalah $nama”.
Yang terakhir adalah tanda lebih kecil yang dituliskan sebanyak tiga kali (<<<). Tanda ini disebut dengan here doc syntax. Here doc syntax sangat berguna untuk menuliskan string yang panjang, karena dapat dipisahkan dalam beberapa baris tapi hasil yang ditampilkan tetap dalam satu baris. Variabel akan dinyatakan sebagai isinya. Penggunaan here doc syntax diikuti dengan semacam penanda yang dituliskan pada awal dan akhir string. Contoh:

$nama1 = “Petruk”;
$nama2 = “Bagong”;
$nama3 = “Gareng”;
Echo <<Jika namaku adalah $nama1
maka namamu adalah $nama2
dan namanya adalah $nama3
tanda;

Perhatikan bahwa string yang terletak di dalam here doc syntax tidak perlu menggunakan tanda ; pada akhir baris. Untuk lebih memahami penggunaan ketiga macam penggunaan string di atas, akan diberikan contoh dalam skrip PHP sebagai berikut:



Contoh Skrip PHP

$nama1 = "Petruk";
$nama2 = "Bagong";
$nama3 = "Gareng";
echo "Namaku adalah $nama1
";
echo 'Namanya adalah $nama2';
echo "
Dia berkata, \"Apa kabar?\"
";
echo <<Jika namaku adalah $nama1
maka namamu adalah $nama2
dan namanya adalah $nama3
tanda;
?>



Simpanlah skrip tersebut dengan nama string.php. Jika dijalankan pada browser, hasilnya adalah seperti gambar 2 berikut.
Sekali lagi sebagai pembanding akan diberikan source code HTML yang dihasilkan oleh skrip tersebut.



Contoh Skrip PHP

Namaku adalah Petruk

Namanya adalah $nama2

Dia berkata, "Apa kabar?"

Jika namaku adalah Petruk maka namamu adalah Bagong dan namanya adalah Gareng



Struktur Kontrol If

Sudah mulai terbiasa dengan PHP? OK, kali ini kita belajar lebih dalam lagi. Struktur kontrol If ini memiliki beberapa variasi, yaitu:

If
If ... Else
If ... ElseIf ... Else

Kita mulai dari yang paling sederhana, yaitu If.
Struktur kontrol If digunakan untuk mengambil keputusan apabila hanya ada sebuah kondisi yang memerlukan pengambilan keputusan. Jika kondisi tersebut bernilai true, maka skrip program yang terletak di dalam blok if akan dieksekusi, sedangkan jika false, maka blok program tersebut akan dilewati. Sintaks dari struktur kontrol If adalah sebagai berikut:

If (kondisi)
pernyataan;

atau

If (kondisi) {
pernyataan;
pernyataan;
}

Sebagai contoh penggunaan struktur kontrol If ini akan diberikan sebuah skrip yang sederhana sebagai berikut:



Struktur IF



$tes = true;
echo("Nilai \$tes = $tes");
echo("
");
if ($tes == true) {
echo('Teks ini muncul karena nilai $tes = true');
}
?>



Simpan dengan nama if.php. Jika dijalankan pada browser hasilnya akan nampak seperti gambar 1. Jika nilai $tes Anda ganti dengan false, maka yang muncul pada browser hanyalah tulisan “Nilai $tes =”. Mengapa demikian? Skrip PHP menggantikan nilai true dengan 1 dan false dengan 0 atau tidak ada nilai sama sekali.
Perhatikan baik-baik fungsi echo() yang muncul pada skrip tersebut. Ada tiga fungsi echo() yang muncul, dua yang pertama menggunakan tanda petik ganda dan yang terakhir menggunakan tanda petik tunggal. Anda bisa perhatikan perbedaan yang terjadi pada hasil yang muncul di browser.
Perhatikan juga tanda sama dengan pada pernyataan if ($tes == true) ada dua! Hal ini berbeda dengan pernyataan pada bagian awal skrip yaitu $tes = true. Pernyataan $tes = true adalah pemberian nilai variabel, sehingga tanda sama dengannya hanyalah satu. Tapi pada pernyataan if ($tes == true) sifatnya adalah membandingkan apakah nilai $tes adalah true, sehingga tanda sama dengannya ada dua. Jangan sampai Anda lupa pada aturan ini, karena PHP mendukung pemberian nilai variabel langsung pada sebuah pernyataan. Jadi jika Anda menuliskan if ($tes = true) – hanya dengan satu tanda sama dengan – itu sama artinya dengan memberi nilai $tes dengan true. Akibatnya struktur kontrol if tersebut akan selalu bernilai true sehingga jalannya skrip secara keseluruhan akan salah.
Bentuk kedua dari struktur kontrol if adalah if ... else. Sintaks dari struktur kontrol ini adalah sebagai berikut:

If (kondisi) {
pernyataan1;
} else {
pernyataan2;
}

Penggunaan struktur if ... else mirip dengan penggunaan struktur if, namun memiliki kelebihan yaitu alternatif tindakan apabila kondisi yang dihadapi tidak sesuai. Sebagai contoh akan diberikan penggunaan skrip PHP untuk menentukan apakah sebuah bilangan bersifat genap atau ganjil.



Struktur IF ... ELSE



$bilangan = 5;
$tes = $bilangan % 2;
if ($tes == 1) {
echo("Bilangan $bilangan adalah ganjil");
} else {
echo("Bilangan $bilangan adalah genap");
}
?>



Simpan skrip tersebut dengan nama ifelse.php. Jika dijalankan pada browser hasilnya adalah seperti pada gambar 2.
Pada skrip tersebut terdapat operator dengan karakter persen (%) yang berarti adalah modulus. Modulus adalah proses pembagian dua bilangan dengan mengambil sisa pembagian sebagai hasilnya. Jadi jika ada persamaan y = 10 % 3, berarti nilai y adalah 1 karena 10 dibagi 3 menghasilkan 3 dengan sisa pembagian 1. Dalam skrip di atas penentuan apakah sebuah bilangan merupakan bilangan ganjil atau genap adalah dengan membaginya dengan dua. Jika sisa pembagian adalah 1 maka bilangan tersebut adalah bilangan ganjil. Jika tidak – artinya sisa pembagian adalah 0 – maka bilangan tersebut adalah bilangan genap.
Bentuk ketiga dari struktur kontrol if adalah if ... elseIf ... else. Struktur ini juga hampir sama dengan kedua struktur di atas, hanya saja memberikan lebih banyak kemungkinan kondisi dan keputusan yang diambil. Sintaksnya adalah sebagai berikut:

If (kondisi1) {
Pernyataan1;
} Elseif (kondisi2) {
Pernyataan2;
. . .
} Elseif (kondisiN) {
PernyataanN;
} else {
pernyataan;
}

Contoh penggunaan If…ElseIf…Else adalah sebagai berikut:



ELSE IF



$a = 5;
$b = 7;
echo("\$a = $a
");
echo("\$b = $b
");
if ($a < $b) {
echo('$a lebih kecil daripada $b');
} elseif ($a == $b) {
echo('$a sama dengan $b');
} else {
echo('$a lebih besar daripada $b');
}
?>



Simpanlah skrip tersebut dengan nama elseif.php. Jika dijalankan pada browser hasilnya akan nampak seperti gambar 3.
Pada contoh di atas dibandingkan dua buah bilangan yaitu a dan b. Proses pembandingan tersebut akan memberikan 3 kemungkinan, yaitu a lebih kecil daripada b, a sama dengan b, dan a lebih besar daripada b.
Struktur kontrol if juga mengenal bentuk alternatif. Bentuk alternatif tersebut adalah dengan mengganti tanda kurung kurawal ({}) dengan tanda titik dua (:) dan di akhir blok ditutup dengan endif. Jadi contoh ketiga di atas dapat dituliskan dengan bentuk sebagai berikut:



ELSE IF



$a = 5;
$b = 7;
echo("\$a = $a
");
echo("\$b = $b
");
if ($a < $b) :
echo('$a lebih kecil daripada $b');
elseif ($a == $b) :
echo('$a sama dengan $b');
else:
echo('$a lebih besar daripada $b');
endif;
?>



Struktur Kontrol While dan Do ... While

struktur kontrol yang diberikan adalah struktur kontrol yang bersifat mengambil suatu keputusan apabila alur program dihadang oleh suatu kondisi tertentu yang mengharuskan alur program untuk memilih cabang mana yang akan diambil.
Jenis struktur kontrol lain yang dimiliki oleh PHP adalah struktur kontrol yang digunakan untuk looping atau pengulangan.
Struktur kontrol berikutnya yang akan diterangkan adalah While dan Do ... While. Kedua struktur kontrol ini memiliki kesamaan yaitu mengulang-ulang suatu blok pernyataan selama suatu kondisi bernilai true. Yang menjadikan perbedaan di antara kedua pernyataan tersebut adalah cara mengevaluasi kondisi yang diberikan. Struktur kontrol While akan mengevaluasi kondisi pada awal suatu pengulangan sedangkan Do ... While akan mengevaluasi kondisi pada akhir suatu pengulangan.
Kita mulai dulu dengan While. Sintaks penggunaan struktur kontrol While adalah sebagai berikut:

While (kondisi) {
Blok Pernyataan;
}

Dalam menerangkan penggunaan struktur while ini, PCplus juga akan menerangkan mengenai penggunaan operator inkremen/dekremen, sebab struktur while ini berkaitan cukup erat dengan operator inkremen/dekremen. Operator inkremen/dekremen berfungsi untuk menambah atau mengurangi nilai variabel dengan satu. Operator inkremen dituliskan dengan menambahkan tanda tambah (+) sebanyak dua buah disamping kiri atau kanan variabel, sedangkan operator dekremen dituliskan dengan menambahkan tanda kurang (-) sebanyak dua buah disamping kiri atau kanan variabel. Contoh:

$a++
++$a
$a--
--$a

Operator inkremen/dekremen sebenarnya merupakan penyederhanaan dari persamaan berikut:

$a = $a + 1 atau $a += 1
$a = $a – 1 atau $a -= 1

Jika operator dituliskan di sebelah kiri variabel, maka disebut preinkremen/predekremen, sedangkan jika dituliskan di sebelah kanan variabel akan disebut postinkremen/postdekremen.
Perbedaan antara postinkremen dengan preinkremen adalah sebagai berikut:
Jika digunakan postinkremen, maka nilai variabel tepat pada saat ekspresi tersebut dinyatakan masih tetap nilai yang sama, baru kemudian pada langkah berikutnya ditambah dengan satu. Jika digunakan preinkremen, maka nilai variabel langsung bertambah satu pada saat ekspresi tersebut dinyatakan. Untuk postdekremen dengan predekremen berlaku hal yang sama. Untuk mempermudah pemahaman tentang operator ini akan diberikan contoh sebagai berikut:



Operator Inkremen/Dekremen


echo "

PostIncrement

";
$a = 5;
echo "Masih 5 -> " . $a++ . "
";
echo "Baru menjadi 6 -> " . $a . "
";
echo "

PreIncrement

";
$a = 5;
echo "Telah menjadi 6 -> " . ++$a . "
";
echo "Tetap 6 -> " . $a . "
";
echo "

PostDecrement

";
$a = 5;
echo "Masih 5 -> " . $a-- . "
";
echo "Baru menjadi 4 -> " . $a . "
";
echo "

PreDecrement

";
$a = 5;
echo "Telah menjadi 4 -> " . --$a . "
";
echo "Tetap 4 -> " . $a . "
";
?>



Jika skrip dijalankan pada browser hasilnya akan nampak seperti pada gambar 1. Perhatikan baik-baik urutan skrip dengan hasil yang nampak pada browser.
Nah, jika Anda telah memahami tentang inkremen/dekremen, sekarang akan diberikan contoh penggunaan while.



While




Cara 1



$i = 1;
while ($i <= 10) {
print $i++;
}
Hasilnya adalah :


$i = 1;
while ($i <= 10) {
print $i++;
}
?>

Cara 2



$i = 1;
while ($i <= 10) {
print $i;
$i++
}
Hasilnya adalah :


$i = 1;
while ($i <= 10) {
print $i;
$i++;
}
?>



Jika skrip di atas dijalankan pada sebuah browser, hasilnya akan nampak seperti pada gambar 2.
Untuk struktur Do ... While sintaksnya adalah sebagai berikut:

Do {
Blok Pernyataan;
} while kondisi;

Karena evaluasi kondisi baru dilakukan pada akhir blok pernyataan, maka skrip yang terdapat pada blok pernyataan pasti akan dieksekusi terlebih dahulu paling tidak sekali. Baru setelah itu kondisi diperiksa. Jika kondisi memenuhi baru blok pernyataan akan diulang lagi, jika tidak maka pengulangan akan langsung dihentikan. Berikut akan diberikan contoh penggunaan Do ... While dengan kondisi yang sebenarnya tidak memenuhi.



Do While



$i = 5;
do {
echo "\$i = $i
";
$i++;
}
while ($i < 5);
?>



Jika skrip tersebut dijalankan, hasilnya terlihat pada gambar 3.
Perhatikan hasil yang tampak di browser. Sekalipun kondisi yang diberikan adalah untuk $i < 5, akan tetapi nilai $i = 5 akan tetap muncul di browser karena evaluasi dilakukan pada akhir blok sedangkan blok pernyataan sudah "terlanjur" dieksekusi sekali.
Oleh sebab itu perhatikan baik-baik dalam memilih antara struktur While dengan struktur Do ...

Fungsi-Fungsi PHP

Fungsi merupakan alat bantu pemrograman yang memberikan kemudahan dalam melakukan suatu tugas tertentu. Isi dari sebuah fungsi sebenarnya adalah rangkaian dari perintah-perintah pemrograman, entah panjang atau pendek, yang dirangkai sedemikian rupa sehingga menjadi 1 perintah saja. Ada begitu banyak fungsi yang disediakan oleh PHP. Selain itu PHP juga menyediakan fitur untuk membuat fungsi sendiri (seringkali disebut dengan UDF atau User Defined Function). Namun karena begitu banyaknya fungsi yang disediakan oleh PHP, Fungsi-fungsi yang spesifik untuk kasus tertentu mungkin tidak akan dibahas atau mungkin juga akan dibahas dalam artikel lain yang berisi tentang kasus spesifik tadi. Jika Anda ingin mempelajari fungsi-fungsi PHP secara lengkap, Anda dapat mendownload dokumentasinya di www.php.net.
Kita akan mulai bahasan kita dari fungsi tanggal dan waktu. Fungsi tanggal dan waktu – sesuai dengan namanya – digunakan untuk pengolahan tanggal dan waktu. Beberapa fungsi yang akan dibahas adalah fungsi checkdate(), fungsi date(), dan fungsi getdate().

Fungsi checkdate()

Fungsi checkdate() digunakan untuk memeriksa keabsahan suatu bentuk tanggal gregorian, atau bentuk tanggal internasional yang kita anut sekarang. Sintaksnya adalah sebagai berikut:

checkdate(bulan, hari, tahun)

Bulan adalah angka integer 1 sampai dengan 12 yang mewakili bulan Januari sampai dengan Desember.
Hari adalah angka integer yang menunjukkan hari dalam 1 bulan. Angka yang valid adalah 1 hingga 30 atau 31 (untuk bulan Februari 1 hingga 28 atau 29).
Tahun adalah angka integer yang menunjukkan tahun. Angka yang valid adalah 1 hingga 32767.

Contoh penggunaannya dalam skrip PHP adalah sebagai berikut:



Fungsi CheckDate



Apakah tanggal 5 Maret 2003 valid?

$tes = checkdate(3,5,2003);
if ($tes==true) {
echo "Ya, tanggal tersebut valid";
} else {
echo "Tidak, tanggal tersebut tidak valid";
}
?>




Apakah tanggal 29 Februari 2003 valid?

$tes = checkdate(2,29,2003);
if ($tes==true) {
echo "Ya, tanggal tersebut valid";
} else {
echo "Tidak, tanggal tersebut tidak valid";
}
?>



Hasil eksekusinya dapat dilihat pada gambar 1.

Fungsi date()

Fungsi date digunakan untuk menampilkan tanggal dan/atau waktu sekarang. Sintaks penggunaannya adalah sebagai berikut:

date(format[,timestamp])

Format adalah karakter-karakter yang digunakan untuk memformat tampilan tanggal dan/atau waktu.
Timestamp adalah waktu yang diukur dari jumlah detik sejak waktu UNIX Epoch, yaitu 1 Januari 1970, 00:00:00 GMT. Maksudnya adalah jika angka timestamp dituliskan 10 itu berarti tanggal yang dimaksud adalah 1 January 1970, 00:00:10 GMT. Waktu ini akan menyesuaikan dengan waktu lokal, jadi jika waktu lokal Indonesia adalah GMT +7, maka jika angka timestamp dituliskan 10 itu berarti tanggal yang dimaksud adalah 1 January 1970, 07:00:10. Jika timestamp tidak disebutkan, maka yang diambil adalah waktu lokal pada saat itu.
Karakter-karakter yang digunakan untuk format adalah:


Karakter Arti
a "am" atau "pm"
A "AM" atau "PM"
B Swatch Internet time
d Hari dalam satu bulan, 2 digit dengan diawali nol, dari "01" sampai "31"
D Hari dalam satu minggu, tekstual, 3 huruf; misal "Fri", “Sun”
F Bulan, tekstual, lengkap, misalnya “March”, “May”
g Jam, format 12 jam tanpa diawal nol, dari "1" sampai "12"
G Jam, format 24 jam tanpa diawal nol, dari "1" sampai "23"
h Jam, format 12 jam, dari "01" sampai "12"
H Jam, format 24 jam, dari "00" sampai "23"
i Menit, dari "00" sampai "59"
I "1" jika Daylight Savings Time, "0" jika tidak.
j Hari dalam satu bulan, tanpa diawali nol, dari "1" to "31"
l Hari dalam satu minggu, tekstual, lengkap, misalnya "Friday", “Monday”.
L Bernilai "1" untuk tahun kabisat, “0” untuk bukan.
m Bulan dalam angka "01" sampai "12"
M Bulan, tekstual, 3 huruf, misal "Jan", “Mar”
n Bulan dalam angka tanpa diawali nol, dari "1" sampai "12"
r Format tanggal RFC 822, misalnya "Thu, 21 Dec 2000 16:01:07 +0200"
s Detik, dari "00" sampai "59"
S Akhiran yang menunjukkan angka dalam Bahasa Inggris, tekstual, 2 huruf, misalnya "th", "nd"
t Jumlah hari dalam satu bulan, dari "28" sampai "31"
T Setting zona waktu pada komputer, misal "MDT"
U Jumlah detik sejak Unix Epoch.
w Hari dalam angka untuk satu minggu, "0" untuk Minggu sampai "6" Sabtu.
Y Tahun, 4 digit, misal "2001"
y Tahun, 2 digit, misal "99"
z Hari dalam angka untuk satu tahun; dari "0" sampai "365"
Z Setting zona waktu dalam detik, dari "-43200" sampai "43200". Sebelah barat UTC bernilai negatif, dan sebelah timur UTC bernilai positif.

Contoh penggunaannya adalah sebagai berikut:



Date




echo "Sekarang adalah tanggal ";
echo date('d-F-Y');
echo "
dan jam ";
echo date('h:i:s A');
?>




Hasilnya nampak seperti gambar 2.

Fungsi getdate()

Fungsi getdate() digunakan untuk mengambil nilai waktu lokal sekarang atau waktu timestamp dan waktu memasukkannya ke dalam array asosiatif. Sintaksnya adalah sebagai berikut:

getdate([timestamp])

Elemen array yang dapat dipergunakan adalah sebagai berikut:

· "minutes" = menit
· "seconds" = detik
· "mday" = hari dalam satu bulan
· "hours" = jam, dalam format 24 jam.
· "wday" = hari dalam satu minggu, numeris, 0 untuk minggu hingga 6 untuk sabtu
· "mon" = bulan, numeris.
· "year" = tahun, numeris.
· "yday" = hari dalam satu tahun, misalnya "299"
· "weekday" = hari dalam satu minggu, tekstual penuh, misalnya "Friday"
· “month" = bulan, tekstual penuh, misalnya "January"

Sebagai contoh misalnya ingin dibuat halaman selamat datang yang akan menyapa pengunjung dengan salam Selamat Pagi/Siang/Sore/Malam sesuai dengan waktu saat itu. Skripnya adalah sebagai berikut:



Getdate





$skr = getdate();
$bulan = $skr['month'];
$hari = $skr['mday'];
$tahun = $skr['year'];
$jam = $skr['hours'];
if ($jam <= 11) {
echo "Selamat Pagi";
} elseif ($jam > 11 and $jam <= 15) {
echo "Selamat Siang";
} elseif ($jam > 15 and $jam <= 18) {
echo "Selamat Sore";
} elseif ($jam > 18) {
echo "Selamat Malam";
}
?>


Selamat datang di situs kami


Sekarang adalah tanggal
echo "$hari $bulan $tahun";
?>





Fungsi-fungsi String di PHP
(Sumber: Aplikasi Web Database Dengan PHP dan MySQL, karya Yahya Kurniawan, S.T., penerbit Elex Media Komputindo).

Giliran berikut dari rangkaian fungsi yang kita bahas adalah fungsi-fungsi String, yang digunakan untuk mengolah tipe data string atau memberikan tampilan dengan format tertentu. Beberapa fungsi-fungsi string yang akan kita bahas adalah:

Fungsi Echo() Dan Print()
Fungsi ini merupakan fungsi yang sangat sering dijumpai dalam PHP, karena fungsi ini digunakan untuk menampilkan suatu string atau teks ke browser. Sintaksnya adalah sebagai berikut:

Echo(string)
Print(string)

Tentunya Anda sudah tidak asing lagi mengenai penggunaan fungsi-fungsi tersebut, karena pada artikel-artikel sebelumnya sudah sangat sering digunakan sebagai contoh.

Fungsi Printf() dan Sprint()
Kedua fungsi ini digunakan untuk menampilkan output ke browser dengan format tertentu. Sintaksnya adalah sebagai berikut:

Printf(format[,argumen])
Sprintf(format[,argumen])

Parameter format selalu ditandai dengan karakter persen (%), kemudian diikuti oleh karakter tertentu yang memberikan spesifikasi untuk memberikan hasil dengan format tertentu. Karakter pemberi spesifikasi tersebut adalah:


Karakter Keterangan
b Argumen diperlakukan sebagai integer, dan ditampilkan sebagai angka biner.
c Argumen diperlakukan sebagai integer, dan ditampilkan sebagai karakter dengan nilai ASCIInya.
d Argumen diperlakukan sebagai integer, dan ditampilkan sebagai angka desimal.
f Argumen diperlakukan sebagai double, dan ditampilkan sebagai angka floating point.
o Argumen diperlakukan sebagai integer, dan ditampilkan sebagai bilangan oktal.
s Argumen diperlakukan dan ditampilkan sebagai string.
x Argumen diperlakukan sebagai integer dan ditampilkan sebagai angka heksadesimal (dengan huruf kecil).
X Argumen diperlakukan sebagai integer dan ditampilkan sebagai angka heksadesimal (dengan huruf besar).

Contoh:

$angka1 = 68.75;
$angka2 = 54.35;
$angka = $angka1 + $angka2;
// echo $angka akan menghasilkan "123.1";
$format = sprintf ("%01.2f", $angka);
// echo $format akan menghasilkan "123.10"

Diantara karakter % dan karakter pemberi spesifikasi juga dapat disisipkan angka. Angka di depan karakter pemberi spesifikasi menunjukkan jumlah digit atau jumlah karakter (minimum) yang akan ditampilkan. Jika ada angka titik, berarti hal tersebut menunjukkan jumlah angka di belakang koma. Misalnya “%01.2f” menunjukkan bahwa bilangan tersebut ditampilkan sebagai floating point dan harus ada 2 angka di belakang koma yang ditampilkan, “%02d” menunjukkan bahwa bilangan tersebut ditampilkan sebagai integer dan harus ada 2 angka yang ditampilkan, jadi jika hanya terdapat angka 8, akan diubah menjadi 08. Contoh:

$year = 2001;
$month = 8;
$day = 17;
$tanggal = sprintf ("%04d-%02d-%02d", $year, $month, $day);
// echo $tanggal akan menghasilkan “2001-08-17”

Fungsi Htmlentities()
Fungsi ini digunakan untuk menghentikan proses penerjemaahan tag HTML oleh browser, sehingga tag HTML akan dibiarkan muncul seperti apa adanya, tanpa diterjemahkan oleh browser. Sintaksnya adalah sebagai berikut:

Htmlentities(string)

Contoh:

$str = “ Klik Di Sini ”;
$result = htmlentities($str);
echo “$str”;
echo “$result”;
?>

Jika variabel $str langsung dikenai fungsi echo(), maka yang muncul adalah link yang bertuliskan “Klik Di Sini”, tapi jika dikenai htmlentities() terlebih dahulu seperti yang ditunjukkan oleh variabel $result, maka yang muncul adalah “ Klik Di Sini ”.
Hal seperti ini berguna misalnya jika kita hendak menampilkan tutorial penggunaan HTML dalam bentuk file HTML juga. Seperti contoh tersebut, misalnya kita hendak memberi pelajaran bagaimana membuat sebuah link. Jika hendak menuliskan “ Klik Di Sini ” tanpa diterjemahkan oleh browser, maka kita harus menuliskannya sebagai berikut:

< A HREF='abc.htm' > Klik Di Sini < /A >

Tentunya sangat sulit dan menyita waktu bukan? Htmlentities() akan mempermudah pekerjaan kita.

Fungsi Strstr(), Stristr(), dan Strchr()
Ketiga fungsi ini digunakan untuk mencari keberadaan suatu string di dalam string lain. Sintaksnya adalah sebagai berikut:

Strstr(tujuan,pencari)
Stristr(tujuan,pencari)
Strchr(tujuan,pencari)

Dari ketiga fungsi tersebut, hanya stristr() yang tidak bersifat case sensitive. Parameter tujuan adalah string yang dicari oleh pencari. Hasil yang didapat adalah mulai dari karakter pencari pertama yang ditemukan sampai akhir string tujuan. Jika string pencari tidak terdapat pada string tujuan, maka fungsi akan menghasilkan nilai False.
Contoh:

$email = “user@domain.com”;
$domain = strstr($email,’@’);
// echo $domain akan menghasilkan “@domain.com”

Fungsi Strlen()
Fungsi ini digunakan untuk mengukur panjang karakter sebuah string. Sintaksnya adalah sebagai berikut:

Strlen(string)

Sebuah spasi akan dihitung sebagai sebuah karakter.
Contoh:

$str = “The quick brown fox jumps over the lazy dog”;
$pj = strlen($str)
// variabel $pj bernilai 43

Fungsi Strrev()
Fungsi ini digunakan untuk membalik urutan karakter-karakter penyusun string dari depan ke belakang menjadi dari belakang ke depan. Dengan kata lain fungsi ini digunakan untuk membaca string secara terbalik.

Strrev(string)

Contoh:

$str = “Belajar PHP itu mudah”;
echo strrev($str);
// hasilnya adalah “hadum uti PHP rajaleB”

Fungsi Str_replace()
Fungsi ini digunakan untuk mengganti suatu string dengan string yang lain. Sintaksnya adalah sebagai berikut:

Str_replace(yang_diganti,p
engganti,tujuan)

Parameter yang_diganti menunjukkan string yang akan diganti.
Parameter pengganti menunjukkan string yang akan menggantikannya.
Parameter tujuan adalah string secara keseluruhan yang didalamnya mengandung string yang_diganti. Bisa juga merujuk pada variabel tertentu yang berisi sebuah string.

Contoh:

$str = “Belajar PHP itu sulit”;
echo str_replace(“sulit”, “mudah”, $str)
// hasilnya adalah “Belajar PHP itu mudah”

Fungsi Substr()
Fungsi ini digunakan untuk mengambil atau memotong suatu bagian sebuah string dan menampilkannya sebagai sebuah string tersendiri. Sintaksnya adalah sebagai berikut:

Substr(string,mulai[,panjang])

String akan diambil atau dipotong mulai dari karakter yang terletak pada nomor yang ditunjukkan oleh parameter mulai dengan jumlah sebanyak angka yang ditunjukkan oleh parameter panjang.
Contoh:

$rest = substr ("abcdef", 1); // menghasilkan "bcdef"
$rest = substr ("abcdef", 1, 3); // menghasilkan "bcd"

Parameter mulai juga dapat diisi dengan negatif. Jika negatif, maka perhitungan dimulai dari karakter yang paling belakang. Contoh:

$rest = substr ("abcdef", -1); // menghasilkan "f"
$rest = substr ("abcdef", -2); // menghasilkan "ef"
$rest = substr ("abcdef", -3, 1); // menghasilkan "d"

Fungsi Strtolower() dan Strtoupper()
Kedua fungsi ini digunakan untuk mengkonversi string menjadi huruf kapital semua atau huruf kecil semua. Sintaksnya adalah sebagai berikut:

Strtolower(string)
Strtoupper(string)

Contoh:

$str = “StrINg inI terDiRi DARi hurUF beSAr dan KECIl”;
echo strtolower($str);
// hasilnya adalah: “string ini terdiri dari huruf besar dan kecil”
echo strtoupper($str);
// hasilnya adalah: “STRING INI TERDIRI DARI HURUF BESAR DAN KECIL”

Fungsi Strpos()
Fungsi ini digunakan untuk mengetahui posisi sebuah string di dalam string yang lain. Sintaksnya adalah sebagai berikut:

Strpos(tujuan,pencari)

Jika pada string tujuan terdapat lebih dari satu karakter yang dicari oleh karakter pencari, maka karakter pertama yang ditemukan yang akan dipakai. Contoh:

$str = “bambang”;
$cari = strpos($str,”b”);
// echo $cari akan menghasilkan 0

Perhatikan bahwa sangat mudah terjadi kebingungan antara karakter yang ditemukan pada posisi ke nol dengan karakter tidak ditemukan. Oleh karena itu diperlukan suatu cara untuk membedakannya, sebagai berikut:

// pada PHP 4.0b3 dan terbaru:
$pos = strpos ($str, "b");
if ($pos === false) { // perhatikan jumlah tanda = ada 3
echo “Tidak ditemukan”;
}

// pada PHP sebelum 4.0b3:
$pos = strpos ($str, "b");
if (is_string ($pos) && !$pos) {
echo “Tidak ditemukan”;

Mungkin saja Anda bingung, untuk apa sih semua fungsi-fungsi tersebut? Memang saat diterangkan fungsi-fungsi tersebut nampaknya hanya untuk main-main string saja, tetapi nanti jika pembahasan kita telah masuk lebih dalam dan mulai membangun sebuah aplikasi web, fungsi-fungsi tersebut baru akan nampak kegunaannya. Tetapi tidak mungkin membangun suatu aplikasi web tanpa belajar dasarnya dulu, bukan?
Selamat belajar.


0 Comments:

Post a Comment



Newer Post Older Post Home